A. PENGERTIAN
E-LEARNING
Koran dalam Rusman (2013:316) menyatakan bahwa E-learning adalah pembelajaran
yang menggunakan peratalatan elektronik jaringan (LAN, WAN, atau internet)
untuk menyampaikan materi pembelajaran, interaksi, maupun bimbingan.
Ardiansyah
(2013) juga mengatakan bahwa sistem pembelajaran yang digunakan sebagai
sarana untuk proses belajar mengajar yang dilaksanakan tanpa harus bertatap
muka secara langsung antara guru dengan siswa. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa E-learning merupakan suatu kegiatan belajar mengajar yang
memanfaatkan perangkat elektronik sebagai media pendukung prosesnya.
Penggunaan internet untuk proses pembelajaran sudah diimplementasikan
dengan penerapan E-learning untuk
penyebaran informasi dan berkomunikasi. Istilah E-learning dapat pula
didefinisikan sebagai sebuah teknologi informasi yang diterapkan di bidang
pendidikan dalam bentuk dunia maya. Dalam teknologi E-learning, proses pembelajaran
yang biasa didapatkan di dalam sebuah kelas di lakukan secara live namun virtual.
E-learning sangat berkembang karena
relatif tidak memerlukan biaya tinggi namun memiliki jangkauan yang luas, sebab
E-learning dapat menjangkau hingga keseluruh dunia tanpa dibatasi oleh kondisi
geografis, sehingga lebih mudah untuk menyampaikan informasi pembelajaran.
Menurut Widhiarta (2008), TIK memunculkan model pembelajaran baru antara
lain:
a. Computer Based Learning/Training (CBL/CBT)
Dalam CBL/CBT
pembelajaran berlangsung dengan cara penyediaan bahan belajar berupa model
elektronik, software edukasi, maupun
bentuk softcopy dari makalah yang
sudah ada.
b. Web Based Learning/Web Based Training
Aktivitas kelas terjadi
dengan cara peserta mengunduh dan mempelajari bahan belajar, mengikuti diskusi
dengan pengajar menggunakan teknologi komunikasi yang tersedia (chat, email, video converence)
c. Mobile Learning
Model pembelajaran yang
memanfaatkan keberadaan ponsel cerdas yang pervasive
dan merupakan bagian dari kultur populer masyarakat sebagai sarana pembelajaran.
Fitur dan kelengkapan teknologi telepon genggam saat ini sangat mendukung
keberhasilan konsep mobile learning.
B. KARAKTERISTIK
E-LEARNING
a. Interactivity, yaitu
E-learning harus memfasilitasi jalur komunikasi baik secara real time (synchronus) seperti chatting dan messenger, maupun tidak real
time (asynchronous) seperti forum
dan mailing list.
b. Independency/kemandirian, yaitu kemandirian disini berarti peserta didik belajar
tanpa ada yang menyuruh atau mengingatkan, mengerjakan tugas tanpa ada yang
mengejar-ngejar dan lain-lain. Semua berdasarkan kesadaran sendiri.
c. Accessibillity/aksesabilitas, yaitu sumber-sumber belajar dan informasi akademik
harus lebih mudah diakses dan terdistribusi lebih luas dibandingkan dengan
pembelajaran konvensional.
d. Enrichment/pengayaan, yaitu kegiatan pembelajaran serta presentasi bahan
pembelajaran disajikan dengan cara yang lebih variatif dan interaktif seperti
penggunaan video striming, aplikasi simulasi, dan animasi.
Menurut Clark dan Mayer (2008) E-Learning
adalah intruksi yang diantarkan melalui sistem komputer dengan tujuan membangun
keterampilan dan kemampuan yang dapat ditransfer (transferable).
Menurut Munir (2008) karakteristik E-Learning antara lain:
a. Memanfaatkan
jasa teknologi elektronik sehingga dapat memperoleh informasi dan melakukan
komunikasi dengan mudah dan cepat, baik antara pengajar dengan pembelajar, atau
pembelajar dengan pembelajar.
b. Memanfaatkan
media komputer, seperti jaringan komputer (computer
network atau digital media).
c.
Menggunakan
materi pembelajaran untuk dipelajari secara mandiri (self learning material).
d.
Materi
pembelajaran dapat disimpan di komputer sehingga diakses oleh pengajar dan
pembelajar, atau siapapun tidak terbatas waktu dan tempat kapan saja dan dimana
saja sesuai dengan keperluannya.
e. Memanfaatkan
komputer untuk proses pembelajaran dan juga untuk mengetahui hasil kemajuan
belajar, atau administrasi pendidikan, serta untuk memperoleh informasi yang
banyak dari berbagai sumber informasi.
Karakteristik E-learning menurut Nursalam (2008:135) adalah:
1. Memanfaatkan jasa teknologi elektronik.
2. Memanfaatkan keunggulan komputer (digital media dan
komputer networks).
3. Menggunakan bahan ajar yang bersifat mandiri (self
learning materials) kemudian disimpan di komputer, sehingga dapat diakses oleh
doesen dan mahasiswa kapan saja dan dimana saja.
4. Memanfaatkan jadwal pembelajaran, kurikulum, hasil
kemajuan belajar, dan hal-hal yang berkaitan dengan administrasi pendidikan
dapat dilihat setiap saat di komputer.
DAFTAR PUSTAKA
Ardiansyah, Ivan. 2013. Eksplorasi Pola Komunikasi dalam Diskusi Menggunakan Moddle pada
Perkuliahan Simulasi Pembelajaran Kimia. Universitas Pendidikan Indonesia: Bandung-Indonesia.
Nursalam dan Ferry Efendi. 2008. Pendidikan dalam Keperawatan. Jakarta:
Salemba Medika.
Bahan Ajar E-learning. Universitas Negeri Semarang:
Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar